Minggu, 16 Desember 2012

Tugas 1


Hubungan Konsumsi Jajan Sembarangan dengan Diare
di SD 011 Jln.A.yani
Samarinda
LATAR BELAKANG
Diare merupakan penyakita menular masih menjadi penyebab kematian balita (bayi dibawah 5 tahun) terbesar didunia. Menurut catatan UNICEF, setiap detik 1 balita meninggal karena diare. Diare sering kali dianggap sebagai penyakit sepele, padahal di tingkat global dan nasional fakta menunjukkan sebaliknya. Menurut catatan WHO, diare membunuh 2 juta anak didunia setiap tahun, sedangkan di Indonesia, menurut Surkesnas (2001) diare merupakan salah satu penyebab kematian ke 2 terbesar pada balita.
Sebuah penelitian di Jakarta baru-baru ini menemukan bahwa keamanan jajanan tersebut baik dari segi mikrobiologis maupun kimiawi masih dipertanyakan. Pada penelitian yang dilakukan di Bogor telah ditemukan Salmonella Paratyphi A di 25% - 50% sampel minuman yang dijual di kaki lima.
Penelitian lain yang dilakukan suatu lembaga studi di daerah Jakarta Timur mengungkapkan bahwa jenis jajanan yang sering dikonsumsi oleh anak-anak sekolah adalah lontong, otak-otak, tahu goreng, mie bakso dengan saus, ketan uli, es sirop, dan cilok. Berdasarkan uji lab, pada otak-otak dan bakso ditemukan borax, tahu goreng dan mie kuning basah ditemukan formalin, dan es sirop merah positif mengandung rhodamin B. Selain cemaran mikrobiologis, cemaran kimiawi yang umum ditemukan pada makanan jajanan kaki lima adalah penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) ilegal seperti borax (pengempal yang mengandung logam berat Boron), formalin (pengawet yang digunakan untuk mayat), rhodamin B ( pewarna merah pada tekstil), dan methanil yellow (pewarna kuning pada tekstil). Bahan-bahan ini dapat terakumulasi pada tubuh manusia dan bersifat karsinogenik yang dalam jangka panjang menyebabkan penyakit-penyakit seperti antara lain kanker dan tumor pada organ tubuh manusia.

METODE PENELTIAN
Penulisan jurnal ini berdasarkan atas fakta – fakta yang diperoleh dengan penggunaan metode kuantitatif dalam bentuk kuesioner yang berisi pertanyaan makanan yang dikonsumsi dan pengetahuan mengenai diare pada 15 orang tua yang anaknya masih balita. Selain itu juga dilakukan wawancara secara mendalam setelah kuesionoer dibagikan.

TINJAUAN PUSTAKA
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya (3 atau lebih per hari) yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari penderita (Depkes RI, Kepmenkes RI tentang pedoman P2D, Jkt, 2002).
Jika ditilik definisinya, diare adalah gejala buang air besar dengan konsistensi feses (tinja) lembek, atau cair, bahkan dapat berupa air saja. Frekuensinya bisa terjadi lebih dari dua kali sehari dan berlangsung dalam jangka waktu lama tapi kurang dari 14 hari. Seperti diketahui, pada kondisi normal, orang biasanya buang besar sekali atau dua kali dalam sehari dengan konsistensi feses padat atau keras.
Jenis-jenis diare:
1.Akut
2.Bermasalah
     3.Peristen
Penyebab Diare :
1.      Infeksi yang disebabkan bakteri, virus atau parasit.
2.      Adanya gangguan penyerapan makanan atau disebut malabsorbsi.
3.      Alergi.
4.      Keracunan bahan kimia atau racun yang terkandung dalam makanan.
5.      Imunodefisiensi yaitu kekebalan tubuh yang menurun.
6.      Penyebab lain
Tanda dan Gejala Diare
Gejala diare adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4kali atau lebih dalam sehari, yang kadang disertai:
1.      Muntah
2.      Badan lesu atau lemah
3.      Panas
4.      Tidak nafsu makan
5.      Darah dan lendir dalam kotoran
Pencegahan Diare
Pencegahan muntaber bisa dilakukan dengan mengusahakan lingkungan yang bersih dan sehat.
1.      Usahakan untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh makanan.
2.      Usahakan pula menjaga kebersihan alat-alat makan.
3.      Sebaiknya air yang diminum memenuhi kebutuhan sanitasi standar di lingkungan tempst tinggal. Air dimasak benar-benar mendidih, bersih, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.
4.      Setiap kali habis pergi usahakan selalu mencuci tangan, kaki, dan muka.
5.      Biasakan anak untuk makan di rumah dan tidak jajan di sembarangan tempat. Kalau bisa membawa makanan sendiri saat ke sekolah
6.      Buatlah sarana sanitasi dasar yang sehat di lingkungan tempat tinggal, seperti air bersih dan jamban/WC yang memadai.
7.     Pembuatan jamban harus sesuai persyaratan sanitasi standar. Misalnya, jarak antara jamban (juga jamban tetangga) dengan sumur atau sumber air sedikitnya 10 meter agar air tidak terkontaminasi. Dengan demikian, warga bisa menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari, untuk memasak, mandi, dan sebagainya.
QUISIONER
1.      Apakah rumah anda dekat dengan penjual jajanan keliling ?
a.       Ya              b. Tidak
2.      Apakah anda mengawasi jajanan anak anda di sekolah ?
a.       Ya              b. Tidak
3.      Apakah anda mengetahui mengenai diare?
a.       Ya             b. Tidak
4.      Apakah anak anda mencuci tangan sebelum makan?
a.       Ya            b. Tidak
5.      Apakah anak anda pernah mencret?
a.       Ya         b. Tidak




tugas komputer

-->
Tugas Komputer
Ahmad Fahcrudin 10.11.107.13201.01241
Denri saputra        10.11.107.13201.01270

Judul :
1.Hubungan Perilaku dan Merokok Mahasiswa dengan TBC di Kampus Widyagama Mahakam Samarinda.
2.Perilaku Sarapan Mahasiswa dengan Prestasi Belajar di Kampus Widyagama Mahakam Samarinda.
3.Hubungan Perilaku dan Bermain Handphone di kelas dengan Konsentrasi Belajar di Kampus Widyagama Mahakam Samarinda

Tugas 2


Hubungan Tidak Sarapan Pagi dengan Maag Pada Masyarakat
di Jln A.yani GG.Cahaya Baru
Samarinda
LATAR BELAKANG
Seperti yang kita ketahui, di dunia ini terdapat bermacam - macam penyakit mulai dari yang tidak berbahaya sampai yang dapat menyebabkan kematian. Faktor penyebabnya juga bermacam - macam, ada faktor internal seperti gen atau keturunan dan faktor eksternal seperti lingkungan.
Adapun beberapa penyakit umum yang sering di anggap sepele olehmasyarakat.Sebagai contoh adalah penyakit maag. Sebagian besar masyarakat pasti mengenal penyakit yang satuini.
Sakit maag atau radang lambung atau tukak lambung adalah penyakit yang menyerang alat pencernaan, terutama lambung dikarenakan adanya luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan rasa sakit, mulas dan perih pada lambung. Penyakit maag juga dapat di artikan sebagai penyakit yang disebabkan oleh kelebihan asam padalambung yang menyebabkan iritasi di selaput lendir lambung. Dalam kondisi normal asam memang dibutuhkan untuk membantu pencernaan dalam mengolah makanan. Namun bila produksi asam berlebihan, itu juga tidak baik bagi kesehatan kita.
Maag tidak hanya di sebabkan oleh makanan dan asam lambung berlebih, tetapi juga oleh bakteri Heliobacter pylori. Banyak masyarakat yang belum mengetahuihal ini.Masyarakat juga perlu mengetahui bahwa maag bukanlah penyakit ringan.Maag juga bisa menyebabkan kematian apabila kita terlambat atau salah dalam menanganinya.

METODE PENELITIAN
Penulisan jurnal ini berdasarkan atas fakta – fakta yang diperoleh dengan penggunaan metode kuantitatif dalam bentuk kuesioner yang berisi pertanyaan sarapan pagi dan pengetahuan mengenai maag pada 15 responden. Selain itu juga dilakukan wawancara secara mendalam setelah kuesionoer dibagikan.

TINJAUAN PUSTAKA
Maag atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut.
Jenis maag
Secara garis besar, ada 2 jenis penyakit maag, yakni:
  • Gastritis Akut
    • Penyakit maag akut adalah inflamasi (reaksi tubuh terhadap mikroorganisme dan benda asing yg ditandai oleh panas, bengkak, nyeri, dan gangguan fungsi organ tubuh) akut dari lambung, dan biasanya terbatas hanya pada muklosa. Penyakit maag akut dapat terjadi tanpa diketahui penyebabnya.
  • Gastritits Kronis
    • Lambung penderita penyakit maag kronis mungkin mengalami reaksi tubuhygditandaiolehpanas, bengkak, nyeri, dan gangguan fungsi organ tubuh kronis dari tipe gangguan tertentu, yang menyebabkan gastritis dari tipe yang spesifik yaitu gastritis kronisa.
Jenis penyakit maag yang dilihat berdasarkan tingkat keparahan, dibedakan menjadi:
  • Maag ringan
    • Maag ringan masih tergolong tahap ringan dimana biasanya setiap orang sudah berada di tahap ini, jika dilakukan pemeriksaan akan terlihat asam lambungberlebih di bagiandinding.
  • Maag sedang
    • Maag pada tahap ini sudah menyebabkan nyeri, sakit dan mual yang menyakitkan.
  • Maag kronis
    • Maag kronis adalah maag yang sudah parah intensitasnya di bandingkan maag biasa.
  • Kanker lambung

Penyebab

Ada beberapafaktor yang dapat menyebabkan penyakit maag.Yang pertama adalah pola makan. Bila kita memiliki waktu makan yang tidakteratur, sering terlambat makan, banyak mengkonsumsi makanan pedas, asam, kopi, soda serta alkohol, akan menyebabkan keluarnya asam lambung secara berlebihan dan menimbulkan luka pada dinding lambung. Faktor yang kedua adalah psikis. Bila kita dalam keadaan tertekan, stress, sedih maka asam lambung juga akan keluar secara berlebihan dan dapat melukai lambung. Faktor terakhir yang tidak kalah penting adalah rokok. Merokok akan meningkatkan asam lambung dan menghambat proses penyembuhan luka di lambung.

Gejala
  • Sakit saat buang air besar
  • Mual dan muntah
  • Sering merasa lapar
  • Perut kembung
  • Nyeri yang terasa perih pada perut dan dada
  • Sering bersendawa

Pengobatan

Antasida.
Maag bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total, maag adalah penyakit yang dapat kambuh apabila si penderita tidak makan teratur, terlalu banyak makan, atau sebab lain. Biasanya untuk meredakan atau menyembuhkannya penderita harus mengkonsumsi obat jika diperlukan. Tetapi maag dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur, makan secukupnya, cuci tangan sebelum makan dan jangan jajan sembarangan.

 

QUISIONER

1.      Apakah anda setiap hari sarapan ?
a.       Ya     b. Jarang   c. Tidak
2.      Apakah anda makan tepat waktu ?
a.       Ya     b. Jarang   c. Tidak
3.      Apakah anda menyediakan sarapan pagi ?
a.       Ya     b. Jarang   c. Tidak
4.      Apakah merasakan nyeri atau perih di bagian lambung ketika telat makan?
a.       Ya     b. Jarang   c.Tidak
5.      Apakah setiap merasakan nyeri anda langsung mengkonsumsi obat maag?
a.       Ya     b. Jarang   c. Tidak

 




Tugas 3

Perilaku Konsumsi Makanan Ringan Balita dengan Karies Gigi 
di Jln. A.Yani GG.Cahaya Baru
Samarinda


LATAR BELAKANG
Karies gigi terdapat di seluruh dunia, tanpa memandang umur,  bangsa ataupun keadaan ekonomi. Menurut penelitian pada tahun 1990 di negara–negara Eropa, Amerika dan Asia, termasuk Indonesia, ternyata bahwa 80-95% dari anak dibawah umur 18 tahun terserang karies.
Dari hasil survai kesehatan gigi yang dilakukan oleh Azrul azwar tahun 2004 di ketahui bahwa 63% siswa SD di Indonesia menderita karies di mana 80% faktor penyebab karena kurangnya pemahaman orang tua terhadap pentingya memjaga kebersihan gigi anaK.
Konsumsi makanan dan minuman sumber gula sederhana yang disajikan dalam bentuk makanan dan minuman biasanya disukai anak-anak seperti: permen, coklat, biskuit dan soft drink (minuman serbuk). Bila seorang anak sering mengkonsumsi makanan dan minuman sumber gula sederhana dalam waktu yang lama dan jarang membersihkan gigi, maka anak tersebut akan mudah terkena karies.
METODE PENELTIAN
Penulisan jurnal ini berdasarkan atas fakta – fakta yang diperoleh dengan penggunaan metode kuantitatif dalam bentuk kuesioner yang berisi pertanyaan makanan yang dikonsumsi dan pengetahuan mengenai karies gigi pada 15 orang tua yang anaknya masih balita. Selain itu juga dilakukan wawancara secara mendalam setelah kuesionoer dibagikan.
TINJAUAN PUSTAKA
Karies gigi adalah proses demineralisasi yang disebabkan oleh interaksi antara produk organisme, ludah, sisa yang berasal dari makanan dan email (Houwink, dkk., 2000).
Karies gigi adalah penyakit keropos yang dimulai pada lokasi tertentu pada bagian gigi, dan diikuti proses kerusakan atau pembusukan gigi secara cepat.
Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin dan sementara yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan, ditandai dengan adanya demineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya, akibat invasi bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksi ke jaringan periapeks yang dapat menyebabkan nyeri (Kidd, dkk., 2001)
Proses Terjadinya Karies
Proses terjadinya karies gigi dimulai dengan adanya plak pada permukaan gigi. Gula dari sisa makanan dan bakteri akan menempel dan pada waktu tertentu akan berubah menjadi asam laknat yang akan menurunkan pH mulut menjadi kritis (sekitar pH 5,5 ) sehingga menyebabkan demineralisasi email,yang akan berlanjut menjadi karies gigi.(lis.Z 2000)
Karies ditandai dengan adanya lubang pada jaringan keras gigi, dapat berwarna coklat atau hitam. Gigi berlubang biasanya tidak terasa sakit sampai lubang tersebut bertambah besar dan mengenai persyarafan dari gigi tersebut. Lama kelamaan, infeksi bakteri dapat menyebabkan kematian jaringan dalam kamar pulpa dan infeksi dapat menjalar ke jaringan tulang penyangga gigi.
Faktor Penyebab Timbulnya Karies
Faktor penyebab timbulnya karies adalah Keberadaan bakteri dalam mulut merupakan suatu hal yang normal. Bakteri dapat mengubah semua makanan, terutama gula, menjadi asam. Bakteri, asam, sisa makanan, dan ludah akan membentuk lapisan lengket yang melekat pada permukaan gigi. Ada beberapa  faktor penyabab timbulnya  karies antara lain:
1. Konsumsi makanan
Makanan yang mengandung karbohidrat Jenis karbohidrat yang menyebabkan karies adalah tepung polisakarida, sukrosa dan glukosa, di mana sukrosa paling mudah menyebabkan karies gigi
2. Saliva.
Saliva dapat menghambat karies karena aksi buffer, kandungan bikarbonat, amoniak dan urea dalam saliva dapat menetralkan penurunan pH yang terjadi saat gula dimetabolisme bakteri plak. Kecepatan sekresi saliva berakibat pada peningkatan pH dan kapasitas buffernya.
3. Agent bacteria  kariogenik
Pemicu terjadinya karies gigi adalah bakteri Streptococcus mutans, terutama S. Mutans serolipe ia memiliki sistem enzim yang dapat mensistesis gluten dari sukrosa. Enzim yang berperan adalah glukosil transferase (GTF) yang terdapat dalam dinding selnya. Glukan ikatan glikosidik a (1-3) yang disintesis oleh GTF merupakan prekursor pembentuk plak gigi.
4.   Waktu
Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang kariogenik dapat memengaruhi perkembangan karies. Setelah seseorang mengonsumsi makanan mengandung gula, maka bakteri pada mulut dapat memetabolisme gula menjadi asam dan menurunkan pH. PH dapat menjadi normal karena dinetralkan oleh air liur dan proses sebelumnya telah melarutkan mineral gigi. Demineralisasi dapat terjadi setelah 2 jam.
4.    Pencegahan Karies gigi
Pencegahan karies gigi adalah Menurunkan jumlah kuman, misalnya dengan berkumur antiseptik. Membersihkan plak secara periodik. Meningkatkan daya tahan gigi, misalnya dengan penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor atau mengkonsumsi tablet fluor dengan dosis yang tepat. Merubah pola makan. Membatasi makanan yang mengandung sukrosa, jangan mengemil yang mengandung gula, menghindari konsumsi gula sebelum tidur. Soft drink juga mengandung banyak gula. Berkumur dengan air  bersih setelah makan Menyikat gigi dengan teratur. Belajar menyikat gigi dilakukan sedini mungkin, mulai pada saat gigi baru tumbuh. Paling penting saat malam sesbelum tidur. ( Massler,2000).
1.   Mengontrol diet makanan
2.   Menyikat gigi baik dan benar
3. Kebersihan   mulut


QUISIONER
1.      Apakah rumah anda dekat dengan penjual jajanan ?
a.       Ya              b. Tidak
2.      Apakah Setiap malam anak anda sikat gigi ?
a.       Ya              b. Tidak
3.      Apakah anda mengetahui mengenai karies gigi / keruskan gigi ketika banyak mengkonsumi makanan tersebut?
a.       Ya             b. Tidak
4.      Apakah setiap hari anak anda mengkonsumsi jajanan tersebut?
a.       Ya            b. Tidak
5.      Apakah anda tahu bahaya jajanan sembarngan dengan karies gigi?
a.       Ya         b. Tidak